Tugas 10 - Rangkuman Project Risk Management
Assalamualaikum semua diblog kali ini saya akan merangkum dan
menuliskan pendapat saya serta dari beberapa sumber mengenai Project Risk
Management.
Selamat membaca.
Project Risk Management
Manajemen
Resiko Proyek adalah proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi,
menganalisis, dan merespon resiko proyek. Tujuannya untuk meningkatkan peluang
dan dampak peristiwa positif, dan mengurangi peluang dan dampak peristiwa yang
merugikan proyek. Menurut Lavanya dan Malarvizhi (2008),manajemen resiko adalah
praktik manajemen proyek yang penting untuk meminimalisir kepanikan yang tidak
terduga selama proyek berjalan. Manajemen risiko dapat membantu memilih proyek
yang baik,menentukan scope proyek dan membuat estimasi yang real. manajemen
risiko proyek dilakukan untuk meningkatkan peluang positif dan meminimalisir
peluang negatif. Tak hanya negatif terdapat juga risiko positif. Resiko negatif
adalah kemungkinan untuk kekalahan atau luka. Mengetahui resiko
negatif,berarti mencari potensial masalah yang mungkin muncul dalam proyek dan
cara menghindarinya. Resiko positif adalah resiko yang muncul berupa sesuatu
yang bagus,biasanya disebut opportunities (kesempatan).
The standish
group membuat sebuah scoring potensi dan risiko potensial IT. Beberapa kategori
risiko dalam IT :
- Market
Risk
- Financial
Risk
- Technology
Risk
- People
Risk
- Structure/process
Risk
Berikut ini
manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen resiko menurut (Mok etal.,
1996):
- Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani
masalah yang rumit.
- Memudahkan
estimasi biaya.
- Memberikan
pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara
yang benar.
- Memungkinkan
bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian
dalam keadaan yang nyala.
- Memungkinkan
bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
Langkah-Langkah
dalam Project Risk Management
- Plan Manajemen Resiko
Perencanaan meliputi langkah memutuskan bagaimana mendekati dan merencanakan kegiatan manajemen risiko untuk sebuah proyek. Dengan mempertimbangkan lingkup proyek, rencana manajemen proyek, faktor lingkungan perusahaan, maka tim proyek dapat mendiskusikan dan menganalisis aktivitas manajemen risiko untuk proyek-proyek tertentu.Perencanan manajemen risiko merupakan aktifitas awal proses manajemen risiko untuk proyek. Hasil dari proses ini adalah rencana manajemen risiko (risk managementplan). Output dari perencanaan manajemen risiko adalah Risk Management Plan yang berisi:
·
Metodologi yang menguraikan definisi alat, pendekatan,
sumber data yang mungkin digunakan dalam manajemen risiko
proyek tertentu
·
Peran
dan Tanggung
Jawab yang menguraikan tanggung jawab dan peran utama serta
pendukung berikut keanggotaan tim manajemen risiko
untuk setiap tindakan
·
Budget yang berisi rencana anggaran untuk manajemen risiko
proyek
·
Waktu yang berisi rencana waktu pelaksanaan proses manajemen risiko
di sepanjang siklus proyek
·
Scoring dan Intepretasi yang menguraikan metode
skoring dan intepretasi yang sesuai tipe dan waktu analisis risiko
kualitatif maupun kuantitatif.
2.
Identifiksi Risiko
Identifikasi
Resiko adalah proses menentukan resiko yang dapat mempengaruhi proyek dan
mendokumentasikan karakteristik dari resiko tersebut. Identifikasi risiko
dapat dilakukan dengan analisis
sumber risiko dan analisis masalah Analisis sumber risiko yaitu analisis risiko
dengan melihat darimana risiko berasal. Ada tiga sumber risiko yang sudah
banyak dikenal yakni Risiko internal yakni risiko yang bersumber dari internal organisasi
yang dapat dikategorikan dalam non technical risk
(manusia, material, keuangan) dan technical risk (disain, konstruksi dan
operasi). Analisis masalah adalah analisis risiko yang terkait dengan
kekawatiran/ rasa khawatir.Hasil utama dari langkah ini adalah risk
register.Teknik yang digunakan untuk identifikasi resiko :
·
Brainstorming
Metode ini
melibatkan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mengidentifikasi potensi risiko,
sebab, tipe kegagalan, bahaya dan kriteria untuk keputusan dan pilihan untuk
perawatan. Brainstorming
harus menstimulasi dan mendorong percakapan mengalir bebas di antara sekelompok
orang yang berpengetahuan luas tanpa mengkritik atau memberi imbalan ide.
·
Delphi techniques, merupakan cara mencapai konsesus
dari ahli.
Interviewing,
adalah cara memperoleh informasi
dengan mewawancarai partisipan proyek, stakeholder,
dan ahli lainya untuk mengidentifikasi risiko.
·
Root cause analysis, merupakan sebuah teknik khusus
yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah dengan membuka dan mencari
penyebab sebuah masalah terjadi, termasuk pengembangan preventive.
3. Analisa Risiko Kualitatif
Analisis
Risiko adalah rangkaian proses yang dilakukan dengan tujuan untuk memahami
signifikansi dari akibat yang
akan
ditimbulkan suatu risiko, baik secara individual maupun portofolio, terhadap
tingkat kesehatan dan kelangsungan proyek. Pemahaman yang akurat tentang
signifikansi tersebut akan menjadi dasar bagi pengelolaan risiko yang terarah
dan berhasil guna. Beberapa tools & techniques untuk analisis risiko
kualitatif menurut PMBOK (Project Management
Body of Knowledge),
yaitu :
·
Risk
Probability and Impact Assessment
Metode ini
terdiri atas penyelidikan tentang kemungkinan bahwa setiap risiko
spesifik akan terjadi dan efek potensial pada tujuan atau sasaran organisasi,
seperti biaya, pengiriman, kualitas
atau kinerja,
mendefinisikannya dalam level melalui wawancara atau pertemuan dengan pemangku
kepentingan yang relevan dan mendokumentasikan hasil.
·
Probability and Impact Matrix
Merupakan
tools bagi tim proyek untuk membantu
memprioritaskan risiko.
Probability and Impact Matrix menggunakan kombinasi probabilitas dan skor
dampak dari risiko individu dan peringkat / memprioritaskan mereka untuk
penanganan risiko yang mudah
·
Risk
Data Quality
Assessment
Mengevaluasi
data risiko
secara objektif, menentukan apakah data tersebut akurat dan kualitasnya yang
dapat diterima. Penggunaan data yang akurat diperlukan untuk analisis
risiko yang andal.
·
Risk
Categorization
Risk
Breakdown Structure (RBS) adalah cara normal untuk membantu
menyusun dan mengatur semua risiko
yang teridentifikasi dalam kategori yang sesuai, membantu dalam menentukan
aspek mana dari proyek yang memiliki tingkat ketidakpastian
tinggi
·
Risk
Urgency Assessment
Adalah peninjauan
dan penentuan waktu tindakan
yang mungkin perlu lebih cepat terjadi daripada item risiko
lainnya. Risiko dapat dikombinasikan dengan peringkat risiko yang ditentukan
dari matriks probabilitas dan dampak untuk memberikan peringkat sensitivitas
risiko akhir.
·
Expert Judgment
Berasal dari manajer
proyek atau tim, atau di luar proyek atau organisasi
yang berkinerja. Manajer proyek bertanggung jawab untuk memantau dan
mengendalikan pekerjaan proyek, penilaian diperlukan untuk menimbang bukti kinerja
proyek sehingga dapat dievaluasi dan jika perlu mengambil tindakan
korektif yang tepat
4. Analisa Resiko Kuantitatif
Analisis risiko
secara kuantitatif merupakan metode untuk mengidentifikasi risiko kemungkinan
kegagalan sistem
dan memprediksi besarnya kerugian. Analisis ini dilakukan dengan
mengaplikasikan formula matematis yang dikaitkan dengan nilai
finansial. Secara matematis penghitungan risiko dilajkukan dengan mengalikan
tingkat kemungkinan kejadian dengan dampak yang ditimbulkan. Hasil analisis ini
dapat digunakan untuk mengambil langkah strategis
dalam mengatasi risiko yang teridentifikasi. Meskipun analisis kuantitatif ini
menggunakan pendekatan matematis, namun pada prinsipnya analsisi ini merupakan
tindak lanjut yang mengikuti hasil analisis kualitatif. Kesulitan utama dalam
analisis risiko kuantitatif adalah pada saat menentukan tingkat kemungkinan
karena data-data statistik
belum tentu tersedia untuk semua peristiwa. Teknik yang digunakan yaitu
pendekatan analisis
yang berfokus pada event dan proyek. Teknik tersebut ada tiga macam, antara
lain:
·
Sensitivity analysis (Analisis
kepekaan)
Analisis
ini dapat membantu
menentukan risiko
mana yang paling potensial yang memiliki dampak besar pada proyek dan memahami
bagaimana variasi dalam tujuan proyek berkorelasi dengan variasi dalam ketidakpastian
yang berbeda.
·
Expected monetary value
analysis (Analisis nilai
moneter yang diharapkan)
Expected
monetary value
analysis (EMV) adalah konsep statistik
yang menghitung hasil rata-rata ketika masa depan termasuk skenario yang
mungkin atau tidak mungkin terjadi (yaitu, analisis
di bawah ketidakpastian).
·
Modeling and simulation (Pemodelan dan simulasi)
Simulasi proyek ini menggunakan model yang menerjemahkan detail yang telah ditentukan akibat ketidakpastian proyek yang diubah menjadi potensi yang berdampak pada tujuan proyek.
5.
Plan Response Resiko
Risk
response planning adalah proses yang dilakukan untuk meminimalisasi tingkat
risiko yang dihadapi sampai pada batas yang dapat diterima. Secara kuantitatif
upaya untuk meminimalisasi risiko ini dilakukan dengan menerapkan
langkah-langkah yang diarahkan pada turunnya (angka) hasil ukur yang diperoleh
dari proses analisis risiko. Pemilihan penanganan risiko yang terbaik akan
diperlukan. Secara umum teknik yang diterapkan untuk menangani risiko
dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu
·
Menghindari risiko
yakni dengan tidak melakukan aktivitas yang beresiko dan memilih melakukan
kegiatan yang tidak memiliki risiko.
·
Mitigasi/ Reduksi/ Mengurangi risiko
yakni dengan melakukan tindakan
untuk mengurangi peluang terjadinya peristiwa yang tidak diharap. Misalnya
dengan memilih orang-orang yang kompeten untuk dipekerjakan di proyek.
·
Menerima risiko
yakni tetap melakukan pekerjaan yang mengandung risiko dengan tidak melakukan
perubahan apapun namun menyiapkan rencana kontingensi jika risiko terjadi.
· Tranfer Risiko yakni dengan mengalihkan risiko ke pihak lain misalnya dengan membeli asuransi.
6.
Monitoring dan Kontrol Resiko
Proses
perencanaan rencana tanggap risiko,mengidentifikasi risiko,monitoring sisa
resiko,mengidentifikasi risiko baru,dan mengevaluasi efektivitas proses risiko
di seluruh proyek. Pengendalian risiko mungkin juga melibatkan pemilihan
strategi,pelaksanaan contingency plan, melakukan langkah koreksi, atau
merencanakan kembali proyek. Beberapa hal yang diperlukan untuk
monitoring dan pengendalian risiko adalah risk management plan, risk response
plan,catatan lain tentang pelaksanaan dan kemajuan proyek analisis dan identifikasi
risiko tambahan yang sebelumnya tidak dicatat, perubahan skope pekerjaan Tujuan
dari monitoring risiko adalah memastikan apakah
·
Respon terhadap risiko dijalankan sesuai rencana
·
Tindakan untuk respon terhadap risiko seefektif yang
diharapkan atau respon baru perlu dikembangkan
·
Asumsi proyek masih valid
Output utama dari proses ini adalah tindakan korektif, permintaan perubahan proyek dan pembaharuan pada rencana-rencana lainnya.
Kesimpulan :
Jadi Project Risk Management adalah proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon resiko proyek.tujuan manajemen risiko yang utama adalah mencegah atau meminimisasi pengaruh yang tidak baik akibat kejadian yang tidak terduga melalui penghindaran risiko atau persiapan rencana kontingensi yang berkaitan dengan risiko tersebut. Dalam manajemen proyek risiko proyek adalah suatu peristiwa atau kondisi yang tidak pasti, dan jika terjadi mempunyai pengaruh positif atau bisa juga negatif pada tujuan proyek. Suatu risiko mempunyai sebab dan bila terjadi akan membawa dampak, oleh karena itu risiko dapat dinyatakan sebagai fungsi dari kemungkinan dan dampak.
Sekian
tulisan saya di blog kali ini,maaf jika banyak kekurangan. Terimakasih
Refrensi :
https://www.berpendidikan.com/2020/02/pengertian-manajemen-resiko-menurut-para-ahli.html
https://www.lenterabisnis.com/pengertian-tujuan-dan-manfaat-manajemen-risiko
https://tomps.id/apa-itu-manajemen-risiko-proyek-dan-bagaimana-melakukannya/
Komentar
Posting Komentar